Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label gringsing. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gringsing. Tampilkan semua postingan

Situs Balekambang

Balekambang adalah sebuah tempat di desa Sidorejo kecamatan Gringsing. Balekambang berasal dari kata balai yang berarti tempat dan kambang berarti terapung. Balekambang berarti tempat yang berada di ata air. Balekambang merupakan petirtaan, yaitu tempat pemandian raja. Terdapat tuk mbul (mata air menyembur dari perut bumi). Belum diketahui siapa yang membuat peninggalan cagar budaya ini.

Saat tempat ini ditemukan dan dieksplorasi, ditemukan beberapa arca yang berupa makara dan arca lainnya, dan prasasti. Beberapa arca dan prasasti kemudian dibawa ke Musium Ronggowarsito Semarang untuk diteliti lebih lanjut.

Peninggalan lainnya yang merupakan fragmen bangunan masih ada di kawasan situs Balekambang. Masih dapat dilihat fragmen banunan sejenis batu penusun candi.

Satu tahun kemarin (2012) kawasan ini belum tertata seperti ini. Kawasan ini masih alami berupa rawa - rawa yang rimbun. Fragmen bangunan tidak terlihat karena tertutupi oleh rerumputan rawa. Kini cagar budaya tersebut telah tertata rapi, akan tetapi ini menyalahi aturan ekskavasi situs cagar budaya. Bentuk cagar budaya terancam sulit untuk disusun kembali karena posisi fragmen bangunan yang telah dipindahkan.

Saat dikonfirmasi ke Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang ternyata belum ada pemberitahuan tentang pembersihan dan penyusunan ini. Belum diketahui siapa yang melakukan ini. Yang pasti bukan dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang.

Saat tim ekspedisi mengunjungi Balekambang, tidak disengaja bertemu dengan rombongan yang mengaku dari padepokan yang berada di Semarang. Mereka memberikan kartu nama atas nama Pengobatan Alternatif Kasim Abdillah. Salah satu dari rombongan menjelaskan bahwa Balekambang ini adalah peninggalan Ki Ageng Gringsing yaitu murid Sunan Kalijaga.

Balekambang dahulu adalah sebuah padepokan. Ciri dari padepokan ajaran Sunan Kalijaga adalah bangunan di atas air dan tuk mbul. Dia mengatakan bahwa rombongannya yang berjumlah 4 orang itu adalah orang yang mewarisi ilmu yang didalami Sunan Kalijaga. Mereka kemudian melakukan ritual semacam torikoh dengan beberapa sesaji seperti kelapa muda dan beberapa batang dupa. Kemudian mandi di tuk mbul yang ada dibawah cor bekas PDAM dibawah pohon besar.

Dalam waktu dekat rombongan tersebut akan mengambil batu warna kuning yang ada di atas susunan fragmen bangunan untuk digunakan di padepokannya di Semarang. Ini menjadi ancaman dikarenakan batu tersebut merupakan cagar budaya yang harus dilindungi.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Batang seharusnya dapat menangani masalah ini karena akan menjadi ancaman hilangnya satu persatu cagar budaya di kabupaten Batang. Sebagai instansi yang menerima nominasi juara di Provinsi Jawa Tengah pendataan cagar budaya di Kabupaten Batang seharusnya mampu melestarikan cagar budaya dengan melibatkan elemen masyarakat.

Fragmen Bangunan yang secara ilegal disusun

Fragmen bangunan masih utuh ditempatnya

Fragmen bangunan di dekat tuk mbul

Fragmen bangunan yang masih nampak reliefnya

Fragmen bangunan yang masih nampak reliefnya

Fragemen bangunan

Fragmen bangunan yang akan diambil padepokan

Fragmen bangunan yang akan diambil padepokan

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Fragmen bangunan mirip bagian candi

Papan larangan membuang sampah di kawasan cagar budaya

Fragmen bangunan masih terlihat mengelilingi kolam

Fragmen bangunan masih terlihat mengelilingi kolam

Fragmen bangunan masih terlihat mengelilingi kolam

Fragmen bangunan masih terlihat mengelilingi kolam

Fragmen bangunan masih terlihat mengelilingi kolam

Batas Kawasan Situs

Goa Jepang Poncowati Gringsing

Goa Jepang ini berada di hutan Pancawati yang dikenal oleh para pengguna jalan dengan nama Alas Roban. Pancawati diambilkan dari nama kelompok kera yang dipimpin oleh Anoman. Menurut mitos kelompok kera ini dahulu mendiami hutan yang sekarang bernama Pancawati. 

Alas Roban sendiri sebenarnya terletak di kecamatan Subah dan Tulis. Tepatnya kampung Roban Timur di desa Sengon dan Roban Barat di desa Kedungsegog.

Pancawati berada di dukuh Bunderan desa Plelen kecamatan Gringsing. Tepatnya di sebelah selatan jalur lama yang berkelok - kelok. Goa Jepang Pancawati berada di antara 3 bukit yang dipisahkan sungai kecil. Sungai ini dahulu adalah bekas jalan tank milik Jepang.

Goa Jepang dibangun pada tahun 1942 pada saat pendudukan Jepang di Indonesia. Jepang menerapkan kerja paksa Romusha kepada orang pribumi untuk membangun goa - goa tempat perlindungan dan persembunyian tentara Jepang. Banyak orang pribumi yang tewas saat melaksanakan pembangunan goa ini.

Goa Jepang Pancawati berjumlah 13. 3 buah goa di sebelah bukit timur, 10 goa di sebelah bukit utara, 1 goa diatas tebing di sebelah bukit selatan dan 1 buah goa alam di sebelah bukit barat yang disebut dengan nama Goa Telon. Goa Telon juga pernah digunakan oleh tentara Jepang.

Salah satu bagian dalam goa

Tim ekspedisi mendaki mulut goa yang longsor

Kondisi longsoran tanah goa

Bagian dalam goa

bagian dalam goa

tim dokumenter ekspedisi

kondisi mulut goa yang longsor

kondisi mulut goa yang longsor

daun kemaduan yang beracun

salah satu mulut goa

sungai dahulunya adalah jalan tank

mata air sekitar goa

kadal mesir di goa pengintai

goa pengintai berada di tebing




Parade 1001 Bunga, HUT Batang Ke 47

Dalam memperingati HUT Administratif Kabupaten Batang ke 47 yang jatuh pada tanggal 8 April 2013, masyarakat Kabupaten Batang memperingatinya dengan mengadakan parade keliling kota Batang. Parade yang dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2013 ini mengambil tema "Parade 1001 Bunga. Tema ini sesuai dengan jargonnya Kabupaten Batang yaitu Berkembang (Bersih, Kencar-kencar, Eyub, Menuju Bebrayanan, Aman, dan Tenang) yang berasal dari kata dasar Kembang yang juga memiliki arti yang sama dengan kata Bunga.

Berkembang merupakan cita-cita para pejuang Kabupaten Batang yang menginginkan kembalinya wilayah Administratif Kabupaten Batang yang pernah bersatu dengan Kabupaten Pekalongan yang juga memekarkan daerahnya menjadi Kota Madya Pekalongan. Berkembang, dengan jargon itu diharapkan Batang menjadi pilot cita-cita Kabupaten Batang. 1001 Bunga menggambarkan 1001 cita-cita yang harus dicapai Kabupaten Batang.

Parade 1001 Bunga ini diikuti 76 peserta yang tergabung dari Instansi Pemerintahan, BUMD/BUMN, Sekolah, dan loyalis Komunitas di Kabupaten Batang. Setidaknya lebih dari 1001 personil yang unjuk busana bernuansa bunga dan menampilkan kebolehannya di Parade 1001 bunga ini. Antusias masyarakat di sepanjang rute parade dimulai dari Lapangan Dracik dan selesai di Alun-Alun Kabupaten Batang, menambah meriahnya Parade 1001 Bunga ini.

Trex | ...

Trex | Peserta dari SMK PGRI Batang

Trex | Peserta dari SMP N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK PGRI Batang

Trex | Peserta dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari RSUD

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | ...

Trex | Peserta dari Komunitas Sepeda Ontel

Trex | Peserta dari BUMD/BUMN

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Yoyok Riyo Sudibyo (Bupati Batang)

Trex | ...

Trex | Peserta dari SMA N 2 Batang

Trex | Peserta dari SMA Bhakti Praja Batang

Trex | Peserta dari SMA Bhakti Praja Batang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bandar

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | ...

Trex | ...

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

 
Copyright © 2015 Jalan-Jalan Batang. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger