Politik    Sosial    Budaya    Ekonomi    Wisata    Hiburan    Sepakbola    Kuliner    Film   
Diberdayakan oleh Blogger.
Tampilkan postingan dengan label bandar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bandar. Tampilkan semua postingan

Batu Kori

Di desa Binangun kecamatan Bandar terdapat batu kori. Kori (krama inggil) dalam bahasa Indonesia berarti pintu. Susunan batu menyerupai tingkatan - tingkatan dan memiliki 2 pintu. Oleh warga sekitar dipercaya bahwa dahulu akan dibangun masjid di susunan batu tersebut.

Batu yang tersusun berukuran besar - besar, tak lazim jika sengaja disusun oleh manusia biasa. Jika diamati lagi lebih mirip peninggalan megalitikum.

Batu Kori di tingkatan batu paling bawah

Batu Kori di tingkatan batu paling bawah

Susunan batu tingkatan atas.

Parade 1001 Bunga, HUT Batang Ke 47

Dalam memperingati HUT Administratif Kabupaten Batang ke 47 yang jatuh pada tanggal 8 April 2013, masyarakat Kabupaten Batang memperingatinya dengan mengadakan parade keliling kota Batang. Parade yang dilaksanakan pada hari Kamis, 4 April 2013 ini mengambil tema "Parade 1001 Bunga. Tema ini sesuai dengan jargonnya Kabupaten Batang yaitu Berkembang (Bersih, Kencar-kencar, Eyub, Menuju Bebrayanan, Aman, dan Tenang) yang berasal dari kata dasar Kembang yang juga memiliki arti yang sama dengan kata Bunga.

Berkembang merupakan cita-cita para pejuang Kabupaten Batang yang menginginkan kembalinya wilayah Administratif Kabupaten Batang yang pernah bersatu dengan Kabupaten Pekalongan yang juga memekarkan daerahnya menjadi Kota Madya Pekalongan. Berkembang, dengan jargon itu diharapkan Batang menjadi pilot cita-cita Kabupaten Batang. 1001 Bunga menggambarkan 1001 cita-cita yang harus dicapai Kabupaten Batang.

Parade 1001 Bunga ini diikuti 76 peserta yang tergabung dari Instansi Pemerintahan, BUMD/BUMN, Sekolah, dan loyalis Komunitas di Kabupaten Batang. Setidaknya lebih dari 1001 personil yang unjuk busana bernuansa bunga dan menampilkan kebolehannya di Parade 1001 bunga ini. Antusias masyarakat di sepanjang rute parade dimulai dari Lapangan Dracik dan selesai di Alun-Alun Kabupaten Batang, menambah meriahnya Parade 1001 Bunga ini.

Trex | ...

Trex | Peserta dari SMK PGRI Batang

Trex | Peserta dari SMP N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK PGRI Batang

Trex | Peserta dari Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Peternakan

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | Peserta dari Kecamatan Kandeman

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari RSUD

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMA N 1 Batang

Trex | ...

Trex | Peserta dari Komunitas Sepeda Ontel

Trex | Peserta dari BUMD/BUMN

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Peserta dari Komunitas Batang Berkebun

Trex | Yoyok Riyo Sudibyo (Bupati Batang)

Trex | ...

Trex | Peserta dari SMA N 2 Batang

Trex | Peserta dari SMA Bhakti Praja Batang

Trex | Peserta dari SMA Bhakti Praja Batang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bandar

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | Peserta dari SMK N 1 Batang

Trex | ...

Trex | ...

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga

Trex | ...

Trex | ...

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Bawang

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Trex | Peserta dari Kecamatan Banyuputih

Curug Sidangkrong Bandar

Curug Sidangkrong |  viana_civa@yahoo.com
Curug Sidangkrong dari dekat |  viana_civa@yahoo.com


Curug ini terletak di Kecamatan Bandar dan berjarak kurang lebih 40km dari pusat Kabupaten Batang sehingga cukup mudah untuk dijangkau. Apabila anda berminat untuk berkunjung ke sana, anda bisa mengikuti jalur selatan, dari alun-alun Batang ke selatan  hingga sampai ke pasar Bandar. Dari Pasar Bandar belok kiri, tetap ikuti jalan hingga sampai di sebuah jembatan besar. Di sebelah jembatan ada sebuah warung makanan satu-satunya, jangan malu bertanya, karena warung itulah yang akan menjadi pembuka jalan bagi pengunjung Curug Sidangkrong. 

Pemilik warung akan menunjukkan arah menuju curug yang ternyata terletak di balik warung tersebut. Sedikit tercengang, karena memang tak ada tanda-tanda keberadaan curug di situ. Letak Curug Sidangkrong memang tersembunyi, terletak di balik rimbunnya pepohonan dan persawahan. Karena medan sangat tidak memungkinkan untuk dijangkau menggunakan kendaraan, anda bisa menitipkan kendaraan anda di warung tersebut, kemudian anda bisa melanjutkan perjalanan menyusuri jalan setapak melewati kebun bambu dan persawahan yang terletak di belakang warung.

Sepanjang perjalanan anda akan disuguhi pemandangan asri, hamparan sawah dan sungai. Namun petualangan yang sebenarnya baru akan dimulai di sini, ternyata Curug Sidangkrong berada di seberang sungai tersebut, dengan artian, anda harus menyeberangi sungai tersebut, saya sarankan untuk tidak datang ke sana pada saat musim hujan, karena aliran sungai akan sangat deras, sehingga berbahaya untuk disebrangi.

Namun pengorbanan itu akan terbayar oleh keindahan Curug Sidangkrong. Curug ini memang tidak terlalu besar, ketinggiannya mungkin hanya sekitar 12 m, namun keindahannya tak kalah saing dengan curug-curug pada umumnya. Aliran curug Sidangkrong membentuk seperti sebuah tirai indah yang digelar dari atas ke bawah, dan di sebelah kanan curug terdapat sebuah gua kecil yang tlah tertutup tumbuhan menjalar. Ada sebuah mitos yang diceritakan oleh penduduk setempat, bahwa apabila anda mengunjungi Curug Sidangkrong dan melihat sebuah ular besar, maka anda akan segera melangsungkan pernikahan.

Terlepas dari mitos tersebut, Curug Sidangkrong memanglah sebuah curug yang mempunyai potensi untuk dikembangkan, selain lingkungannya yang masih asri, medan untuk menjangkaunya pun cukup mudah. Sehingga sangat memungkinkan untuk dikembangkan menjadi obyek pariwisata.

tulisan by Agustin Ayunk

 
Copyright © 2015 Jalan-Jalan Batang. All Rights Reserved. Powered by Blogger
Template by Creating Website and CB Blogger